in Another Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Selasa, 20 Desember 2011

Rewiew Garuda Di Dadaku 2

Sebelum baca liat teasernya dulu deh biar makin Waaaaah banget haha 






   Siapa yang  belum nonton Garuda Di Dadaku 2 (GDD 2)? :> Yap film ini adalah sekuel dari GDD 1. Yang di produseri oleh Rudi Soedjarwo. Petualangan Rudi Soedjarwo dalam mengeksplorasi kemampuannya dalam mengarahkan film-film yang temanya sebagian besar ditujukan bagi para penonton muda dan mereka yang menggemari film-film keluarga berlanjut dalam Garuda Di Dadaku 2. Namun, kali ini Rudi harus mengemban beban yang cukup berat dalam mengarahkan sebuah sekuel dari film yang berhasil menjadi salah satu film dengan raihan jumlah penonton terbesar ketika dirilis pada tahun 2009 lalu. Bukan, beban utama Rudi bukan terletak pada cara dirinya untuk mengajak kembali sejumlah besar penonton tersebut untuk kembali menyaksikan sekuel dari Garuda di Dadaku. Rudi kini harus mengambil tampuk kepemimpinan produksi dari tangan seorang Ifa Isfansyah yang telah berhasil meramu naskah karya Salman Aristo yang sebenarnya terasa begitu familiar namun tetap berhasil tampil dengan daya pikat yang penuh. Dan hal itu jelas bukanlah sebuah tugas yang mudah. 

   Dalam Garuda di Dadaku 2, Bayu (Emir Mahira) kini tengah menjalani mimpi yang selama ini ia angan-angankan. Ia terpilih menjadi salah satu anggota tim nasional sepakbola Indonesia U-13. Bahkan, karena kemampuannya yang handal, ia juga terpilih sebagai seorang kapten bagi timnya. Namun, mimpi tak selamanya harus berjalan indah. Kegagalan demi kegagalan yang dialami timnas U-13 membuat banyak pihak tak puas yang akhirnya membuat posisi pelatih mereka, Harri Dotto (Dorman Boerisman) akhirnya diganti dengan seorang pelatih yang jauh lebih muda namun sangat ambisius, Wisnu (Rio Dewanto).
   Cara Wisnu melatih sangat jauh berbeda dari Harri Dotto yang mengutamakan keakraban dan kekeluargaan antara sesama pemain. Wisnu memilih untuk melatih timnya dengan begitu keras agar mereka mampu mengeluarkan keahlian sepakbola terbaik mereka ketika bertanding. Wisnu bahkan mendatangkan Yusuf (Muhammad Ali), seorang pemain muda berbakat langsung dari Makassar. Perubahan-perubahan ini secara perlahan memberikan pengaruh pada Bayu. Ia menilai cara Wisnu melatih terlalu keras. Yusuf, yang kemudian mulai mendapatkan perhatian lebih banyak darinya, juga dipandang telah merusak hubungan Bayu dengan sahabatnya, Heri (Aldo Tansani). Tidak hanya datang dari dunia sepakbola, hubungan Bayu dengan ibunya, Wahyuni (Maudy Koesnaedi), meregang akibat sang ibu yang sibuk dengan bisnis baru bersama rekannya, Rudi (Rendi Krisna). Ia juga memiliki permasalahan dengan pembagian waktu berlatih sepakbola dengan waktu sekolahnya, khususnya ketika ia harus berhadapan dengan Anya (Monica Sayangbati), pemimpin sebuah kelompok belajar yang ia ikuti yang seringkali tidak mengerti posisi Bayu sebagai seorang kaptem dari tim nasional sepakbola Indonesia. Berbagai gejolak ini kemudian menjadi tantangan Bayu dalam tetap memberikan permainan sepakbola terbaik bagi kelompoknya.
Coba di cekicek deh behind the scenenya :D

Pasti penasarankan? Makanya tonton filmnya! Segera ya kawan-kawan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar